Sistem Operasi

1.Sistem Operasi

Aktifitas Sekarang

Aktifitas sehari-hari saya antara lain Maintenance Server dan Jaringan Internet Jurusan Teknik Elektro dan Magister Teknologi Informasi UGM. Server-server yang saat ini saya maintenance sekitar 17 buah Server terdiri dari 9 buah Dedicated Server (Server HP Proliant dan IBM yang umumnya menggunakan processor Intel Xeon) dan 8 PC Server/Router (setara Pentium III dan IV). Selain maintenance server-server diatas, saya juga harus maintenance 4 buah Cisco Catalyst, satu Multilayer Switch Catalyst 3550 yang digunakan sebagai Distribution Switch (Routing dan Filtering Inter-VLAN enable), dan 3 buah Catalyst seri 2950 sebagai Access Switch (VLAN implemented).
Selain Server-server dan Catalyst, saya juga maintenance Wireless Network yang terdiri dari 9 buah Access Point yang tersebar di setiap Lantai Gedung Jurusan Teknik Elektro UGM.

Skema jaringan Jurusan Teknik Elektro existing saat ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini
(klik pada gambar untuk memperbesar) :

Sistem Operasi yang saya gunakan pada server-server dan router/firewall kira-kira 80% menggunakan Sistem Operasi FreeBSD, sisanya menggunakan Sistem Operasi Linux (Debian, RedHat dan Mandrake). Aplikasi Layanan jaringan yang terpasang dan aktif antara lain: proxy server, mail server, webserver, ftp server, NIS/NFS, MapServer, File Server (SAMBA), database server dll.

Beberapa situs di server-server TE yang dapat diakses dari Internet antara lain website Jurusan Teknik Elektro, MTI , MTInst, S2, Student, Papirus/Elearning, Personal, Nightlogin, Digilib, MediaElektro, Cisco Network Academy, SIA, DisasterInfo, registrasi dll

Mengajar

Di Program Magister Teknologi Informasi, selain menjadi administrator, saya juga ditugaskan memberikan Praktikum Keamanan Sistem dan Jaringan Komputer (dulu dinamai Keamanan Sistem Informasi). Praktikum ini merupakan salah satu penunjang Mata Kuliah Keamanan Sistem dan Jaringan Komputer, yang umumnya berkutat di teori Keamanan Sistem Dan Jaringan seperti prinsip prinsip keamanan, teknologi kriptografi, VPN, dst.
Pada praktikum akan dijelaskan, didemokan dan dipraktekkan beragam tools keamanan sistem dan jaringan seperti penggunaan kriptografi (pada web, email, PGP, Otentikasi), penggunaan tools audit keamanan jaringan (seperti sniffing tools, scanner tools), cracker tools, penggunaan wardriving tools untuk wireless, IDS & IPS, Firewall, VPN dan yang tidak kalah penting masing-masing cara mengatasi dan mengantisipasi serangan serangan para hacker/cracker.
Selain mengajar praktikum, saya juga memberikan beberapa topik Workshop dibidang Teknologi Informasi seperti Linux Fundamental, Linux Networking, Network Security dan aplikasi spesifik lainnya.

Pada Cisco Network Academy Teknik Elektro UGM saya juga bertugas sebagai instruktur memberikan materi dari CNAP.

Konsultan dan Trainer pada RootBrain IT Consulting

Saya juga bekerja sebagai konsultan pada RootBrain IT Consulting. Selain sebagai konsultan, saya juga menjadi trainer pada perusahaan tersebut. Beberapa materi yang saya berikan adalah topik-topik seperti Networking, Linux Fundamental, Administrasi Linux, Wireless Network, Security Network and System, Program persiapan sertifikasi IT proffesional serta masih banyak lagi. Beberapa detil topik dapat di lihat disini.

Instruktur Tamu

Saya juga memberikan materi pada berbagai training center seperi INIXINDO JOGJA dan FasNET UGM. Materi yang pernah saya berikan adalah Cisco Certified Design Assosiate (CCDA), Cisco Certified Network Assosiate (CCNA), Network Security & System Administration, Linux Networking Advanced.

Auditor Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada

Sejak tanggal 1 November 2006 hingga sekarang, saya diberikan tugas oleh Rektor melalui SKnya menjadi salah satu Auditor Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada. Di SK tersebut posisi saya sebagai Pakar Jaringan Informasi diharapkan dapat melakukan audit terhadap jaringan infrastruktur komputer yang ada di UGM, dari unit-unit (Fakultas/Pusat Studi) hingga Pusat TIK (PPTIK). Persoalan yang dihadapi umumnya oleh Unit Unit di UGM diantaranya adalah SDM, Standart Infrastruktur, Kebijakan Policy yang kurang jelas baik dari management maupun teknis, dan masih banyak lainnya.

Diskusi TI

Disela-sela kesibukan diatas saya juga sering memberikan konsultasi kepada rekan rekan admin di Unit Unit khususnya di UGM, maupun Organisasi lain yang membutuhkan. Umumnya komunikasi secara online via Email, Messanger (conference) dan sesekali bertemu secara langsung

2.Apa Itu PDA ?

PDA” (Personal Digital Assistant) pertama kali dikenalkan untuk menggantikan organizer konvensional (agenda). Dimana dulu orang menggunakan agenda untuk mencatat semua jadwal aktivitas, nomor telepon, atau untuk membantunya dalam mengingatkan hal-hal yang penting baginya. Tetapi dengan bertambah pesatnya perkembangan teknologi komputer. Dengan ditemukan dan diperkenalkannya organizer elektronik atau yang sering disebut juga dengan PDA (Personal Digital Assistant), maka orang-orang sekarang mulai menggantikan organizer konvensional tersebut dengan PDA untuk membantunya dalam aktivitas sehari-hari. Tetapi dalam perkembangannya, perusahaan pembuat PDA tersebut memperbaiki kemampuan PDAnya. Dari segi software (sistem operasi maupun aplikasinya) dan segi hardware (kecepatan prosesor, layar berwarna, memori yang besar) juga dari segi bentuk fisik yang semakin kecil. Selain itu sekarang PDA juga telah ditambah berbagai fasilitas yang menarik seperti kemampuan untuk membuat jaringan tanpa kabel (wireless), kemampuan untuk berfungsi sebagai telepon selular, maupun sebagai kamera digital. Dilihat dari kemampuan yang sangat luas dari sebuah PDA maka tidak menutup kemungkinan PDA akan menggantikan posisi notebook yang sangat besar dalam melakukan pekerjaan yang memerlukan komputer tetapi selalu berpindah-pindah (mobile).

Pendahuluan

Perencanaan agenda dan waktu yang ditulis pada kertas sudah kuno. Alternatifnya adalah organizer elektronik yang sering disebut dengan PDA (Personal Digital Assistant). Memang perlu waktu bila anda ingin memasukkan sebuah janji ke dalam PDA. Tetapi bila anda ingin mengubahnya, maka PDA akan menunjukkan kelebihannya. Pengelolaan data yang besar dapat dilakukan oleh PDA tanpa masalah, dnegan adanya fungsi pencarian dan penyortiran secara alfabetis. Sehingga alamat atau janji yang dicari dapat dengan cepat ditemukan. Itu merupakan aplikasi dasar dari sebuah PDA, yang dapat ditemukan pada semua jenis PDA. Selain fungsi-fungsi dasar untuk mencatat agenda. PDA juga dapat dimasukkan program tambahan lain yang dapat memperkaya kemampuan PDA itu sendiri, sehingga PDA dapat berubah menjadi sebuah MP3 player, untuk bermain GAMES, untuk browsing Internet/Chatting, untuk melihat buku elektronik (e-book), kamera digital, atau pun melihat posisi anda sekarang pada peta dengan adanya tambahan GPS.

Di pasaran PDA terdapat beragam jenis sistem yang digunakan pada PDA. Dimana ada PDA dengan input keyboard atau dengan input tulisan tangan. PDA dengan metode input keyboard biasanya mempunyai dimensi fisik lebih besar dibandingkan dengan PDA yang menggunakan metode input tulisan tangan. Selain itu PDA juga menggunakan beragam jenis Sistem Operasi, antara lain Palm, Psion, EPOC (Symbian), Windows CE, dan sistem operasi yang dibuat khusus (sistem operasi proprietary). Dalam seminar ini, hanya memfokuskan pada PDA yang paling banyak digunakan dan beredar dipasaran, yaitu Palm dan Windows CE (Pocket PC).

pda1.JPG

Sejarah PDA

PDA pertama kali diperkenalkan oleh Psion, dengan Psion 11. Psion 1 dapat menyimpan alamat dan nomor telepon, mempunyai kalendar, jam dan kalkulator. Kemudian Apple dengan Apple Newton Message Pad di awal tahun 19932. Walau masih cukup besar dan kurang pas ditangan, ia merupakan perintis era PDA. Tetapi dalam perkembangannya Apple Newton tidak sukses dipasaran, sampai akhirnya pada tahun 1996, U.S. Robotic memperkenalkan Palm Pilot yang dalam waktu yang singkat dapat menguasai pasaran. 3 Konsep dari Palm Pilot yang kecil, ringan dan sistem operasi yang tidak membutuhkan banyak resource dan mudah digunakan menjadi salah satu faktor keberhasilannya dalam menarik hari pemakainya. Selain itu Psion juga tidak kalah dengan sistem operasi yang bagus (EPOC, sekarang Symbian) dan mempunyai fungsi lebih dibandingkan Palm Pilot yang hanya difokuskan pada penggunaan agenda. Pada Psion pengguna dapat menginput data selama diperjalanan dengan aplikasi pengganti Office. Dan dengan tampilan dan fungsi mirip Windows sehingga pengguna dapat dengan cepat menguasainya. Microsoft pun tidak mau kalah dengan mengeluarkan sistem operasi Windows CE sebagai sistem operasi PDA-nya. Pada Windows CE ini tidak hanya ada satu produsen yang memakai OS Windows CE, melainkan ada banyak. Pada Windows CE juga terbagi atas dua jenis yaitu Windows CE versi handheld yang memiliki keyboard dan input tulisan tangan dilayar. Dan Windows CE versi Pocket PC (dulu disebut dengan Palm PC kemudian Palmsize PC) yang hanya memiliki input tulisan tangan dilayar. Dari semua jenis sistem operasi yang digunakan di PDA, pada sistem operasi Windows CE-lah yang memerlukan lebih banyak memori dan prosesor yang lebih cepat. Karena konsep yang diterapkan oleh Microsoft dalam membuat PDA merupakan miniatur dari PC. Sehingga Windows CE mempunyai fungsi hampir sama seperti kemampuan sebuah PC. Dimana pada Windows CE disertai juga aplikasi Pocket Office seperti Word, Excel, Outlook, Internet Explorer dan sebagainya.

Mengapa Memerlukan PDA ?

PDA dapat sangat berguna untuk :

  • untuk menyimpan banyak alamat dan nomor telepon

  • untuk menyimpan banyak jadwal dan pertemuan, agar supaya tetap pada jadwal

  • menghabiskan waktu lebih banyak jauh dari komputer desktop/notebook, tetapi tetap memerlukan informasi yang tersimpan pada komputer

  • memerlukan untuk pengecekan e-mail atau pengaksesan ke internet, ketika sedang berpergian

Dapatkah PDA bekerja sama dengan komputer desktop atau notebook?4

PDA didesain untuk bekerja dengan komputer desktop atau notebook dan untuk membuat informasi komputer anda menjadi portabel. Komunikasi antara komputer PC dan PDA disebut sinkronisasi. Biasanya dilakukan melalui port serial atau USB. Banyak PDA juga dapat melakukan komunikasi melalui port Infrared (IrDA) atau melalui internet (modem).

Perbandingan antara PDA dan notebook

Kelebihan PDA dibandingkan dengan notebook

  • PDA lebih ringan

  • Waktu pemakaian baterai PDA lebih lama, karena daya yang lebih kecil

  • Dapat langsung dipakai, setelah dinyalakan tanpa menunggu “boot”

  • Lebih mudah dipakai, karena fungsi-fungsinya spesifik

Kekurangan PDA dibandingkan dengan notebook

  • Tidak dapat menjalankan aplikasi buat komputer PC

  • Kapasistas memory yang kecil

  • Tidak mampu mengerjakan pekerjaan yang berat

Sistem Operasi Apa yang Terbaik bagi PDA?5

Setiap sistem operasi mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri. Sistem operasi Palm adalah pemegang pangsa pasar terbesar. Sehingga banyak software yang ditulis untuk Palm. Tetapi developer bekerja untuk membuat software untuk Pocket PC juga. Sistem operasi Palm memerlukan memory lebih sedikit dan bekerja lebih cepat, dan pengguna lebih mudah menggunakannya. Tetapi PocketPC selalu mendukung tampilan berwarna, grafik, paket standar Windows (seperti Word,Excel), kemampuan MP3 yang terintegrasi. Pocket PC memerlukan memory yang lebih besar, lebih lambat, dan pengguna banyak mengatakan lebih rumit.

Dapatkah PDA terkena Virus?

Beberapa virus telah menginfeksi beberapa model PDA. Contohnya virus Phage, menimpa beberapa file executable Palm. Beberapa perusahaan mengeluarkan program antivirus buat PDA. Seperti McAfee AVERT, PC-cilin dan sebagainya.6


Perkembangan PDA

Dalam perkembangannya PDA yang dulunya pertama kali muncul hanya menggunakan layar monochrome (hitam putih), kemudian berkembang menggunakan layar berwarna (256 warna), kemudian berkembang menggunakan (4096 warna) atau (65536 warna). Selain penggunaan layar berwarna, PDA sekarang juga menggunakan memori yang semakin besar, sekarang sudah ada yang mempunyai memori 128 MB. Tidak ketinggalan prosesor yang digunakan juga semakin cepat. Dulu Palm Pilot menggunakan CPU dengan kecepatan 16MHz. Sekarang dengan sistem operasi Palm 5 yang terbaru telah mendukung CPU dengan kecepatan 200MHz keatas. Bahkan pada Windows CE yang dulunya hanya menggunakan CPU berkecepatan dibawah 100 MHz, sekarang telah ada PDA Windows CE yang menggunakan prosesor 400 MHz. Sekarang PDA sudah semakin canggih, tetapi ukurannya tidak bertambah besar malah semakin kecil dan ringan. Selain semua itu, PDA sekarang juga telah ada terintegrasi chip grafis untuk mempercepat tampilan grafik 2D, dan akan dikembangkan untuk mengolah grafik 3D. Kemampuan untuk komunikasi telepon selular GSM juga telah menjadi pilihan (contoh pada PDA Compaq Ipaq dengan jacket GSM, atau Siemens SX45 yang menggunakan Casio E-125 dengan kombinasi telepon selular S35, atau PDA XDA 02), Kemampuan jaringan tanpa kabel (IrDA/Wi-fi/Bluetooth), contoh pada PDA Toshiba 740e. Untuk mendapatkan kemampuan lain seperti navigator GPS, ataupun menampilkan power point pada proyektor, PDA juga dapat menggunakan beragam aksesoris melalui kartu ekspansi. Melihat hal ini maka tidak menutup kemungkinan PDA merupakan suatu awal dari kepunahan notebook. Tetapi hal ini belum akan terjadi karena PDA sekarang masih tergantung pada PC untuk sinkronisasi data atau menginstall aplikasi.

Selain PDA yang ditambah dengan kemampuan ponsel, sekarang juga banyak beredar ponsel-ponsel dengan kemampuan PDA. Ponsel-ponsel tersebut biasa disebut “Smart phone”, dimana ponsel mempunyai kemampuan PDA, seperti menyimpan jadwal-jadwal, kalendar, dan dapat menjalankan program-program aplikasi tambahan lainnya.

1 dikutip dari http://www.howstuffworks.com

2 dikutip dari http://www.majalahdigicom.com

3 dikutip dari http://www.howstuffworks.com

4 dikutip dari http://www.howstuffworks.com

5 dikutip dari http://www.howstuffworks.com

6 dikutip dari http://vil.nai.com/vil/dispVirus.asp?virus_k=98836 , http://www.antivirus.com/wireless

pda2.JPG

pda3.JPG

Komponen-komponen penting dalam sebuah PDA

pda4.JPG

Diagram Blok PDA

pda5.JPG

Sistem Operasi

Ada 3 jenis sistem operasi yang banyak digunakan pada PDA, yaitu sistem operasi Palm, Windows CE, EPOC/Symbian.

Palm

Pada sistem operasi Palm menggunakan prinsip yang tidak diperlukan, tidak perlu ada. Sehingga pada Palm tidak ada tempat bagi keyboard, dan hanya menggunakan pemasukkan data menggunakan pena (stylus) pada tempat khusus yang berfungsi sebagai tempat tulis. Sistem operasi Palm menggunakan tulisan graffiti sebagai metode input tulisan tangannya. Sistem operasi ini biasanya menggunakan resolusi layar 160×160, tetapi sekarang telah meningkat menjadi 320×320, bahkan pada PDA keluaran Sony telah menggunakan layar dengan resolusi 320×480. Sistem operasi Palm berisi beberapa aplikasi dasar. Diantaranya agenda, buku alamat, buku catatan (notebook) dan To do list, aplikasi email,pengelolaan pengeluaran, kalkulator, beberapa games. Sistem operasi ini sangat hemat dalam pemakaian resource memori bila dibandingkan dengan sistem operasi Windows CE. Palm sangat sukses sebagai PDA yang paling banyak dipakai diseluruh dunia, karena kepraktisannya. Versi pertamanya belum dilengkapi dengan kemampuan multimedia, tetapi pada perkembangannya, pada versi 4.1 keatas, telah ditambahkan kemampuan multimedia, seperti player MP3, program pemutar file video, program untuk melihat gambar dan sebagainya.

pda6.JPG

Windows CE

Sistem operasi ini dikeluarkan Microsoft, yang ditujukan untuk komputer kecil yang dapat dibawa-bawa. Sesuai dengan namanya CE (Comercial Edition), versi ini dibuat oleh Microsoft untuk peralatan-peralatan diluar komputer PC. Windows CE didesain untuk sistem operasi pada komputer mobil, PDA, peralatan-peralatan rumah tangga yang menggunakan komputer, dan lain-lain. Tampilan Windows CE ini sangat mirip dengan tampilan Windows 95, oleh karena itu bagi pengguna Windows dapat langsung mempelajarinya dengan mudah. Pada PDA yang menggunakan sistem operasi Windows CE terbagi atas dua jenis, yaitu Handheld yang horizontal dan Pocket PC (sebelumnya diberi nama Palm PC dan Palmsize PC) yang vertikal. Untuk versi vertikal, didesain untuk menyaingi pasar Palm. Versi vertikal ini dimulai dari veri “2.0”, dengan tampilan mirip Windows 95. Pada Versi “3.0” dengan nama lain Pocket PC, Microsoft mengganti tampilan interfacenya menjadi flat, mirip Palm sehingga lebih mudah dipakai.1 Versi Handheld memiliki keyboard dan pena untuk input, sedangkan Pocket PC menggunakan display yang lebih kecil dan pena. Handheld dilengkapi dengan Pocket Office komplit berisi Word, Excel, PowerPoint dan Outlook. PocketPC hanya dilengkapi dengan Word,Excel, dan Outlook. Selain Pocket Office,2 Microsoft juga memasukkan Internet Explorer untuk browsing Web, Windows Media Player untuk memutar file-file multimedia seperti MP3, MPEG. Pada PocketPC memiliki satu kelebihan lain,yaitu : Pengenalan tulisan tangan yang fleksibel. Pengenalan tulisan tangannya lebih dekat pada tulisan tangan sebenarnya. Maksudnya, pengguna tidak perlu lagi mempelajari abjad baru seperti pada Palm. Jika pengguna tidak menyukai pengenalan tulisan tangan, maka pengguna dapat menggantinya dengan keyboard virtual. Secara teknis sistem operasi Windows CE ini lebih mendekati sistem operasi yang digunakan di PC, sebagai contoh: banyak aplikasi-aplikasi dari PC yang dikonversi menjadi versi Pocket PC, terutama aplikasi game, seperti: Doom, Hexen, Pacman, Need For Speed 4, Tomb Raider, Ultima IV, Age of Empires, Rayman dan sebagainya. Untuk mendukung suksesnya Pocket PC, Microsoft bahkan memberikan Compiler VisualBasic dan C++ berbasiskan Pocket PC-nya secara gratis, yang dapat didownload di Internet. Selain PDA, sistem operasi ini juga ada dalam versi ponsel dengan kode stinger, ponsel dengan sistem operasi Windows CE sampai sekarang masih belum banyak beredar dipasaran. Sekarang Windows CE telah sampai pada versi 4 dengan kode “Talisker”.

pda7.JPG

1 dikutip dari http://www.davespda.com

2 dikutip dari majalah CHIP 9 tahun 1999

EPOC/Symbian

Sistem operasi Symbian dulunya bernama EPOC, dibuat oleh perusahaan Psion yang membuat sistem operasi EPOC, kemudian diakusisi oleh perusahaan Symbian. Sistem operasi ini banyak dipakai oleh PDA Psion (PDA yang paling populer di Eropa). Psion merupakan salah satu PDA yang menguasai pasaran di Eropa. Selain PDA, sistem operasi ini banyak ditemukan pada ponsel-ponsel pintar (Smartphone). Seperti Nokia Communicator 9210, Nokia 7650, Sony Ericsson P800 dan lain-lain. Sistem operasi ini mempunyai tampilan yang mirip dengan Windows. Tetapi bila dibandingkan dengan Windows CE, sistem operasi ini lebih stabil dan tampilan mirip ”Windows” meskipun tidak memiliki semua feature Windows. Semua PDA yang menggunakan sistem operasi ini mempunyai input keyboard dan pena.

pda8.JPG

Selain sistem operasi diatas, masih ada beberapa sistem operasi lagi yang dipakai, seperti Linux, atau sistem operasi yang dibuat khusus untuk PDA tertentu.

CPU/Prosesor

PDA pada dasarnya sama seperti komputer PC biasa, hanya perbedaan bentuk dan kemampuannya saja. Sehingga untuk mengukur cepat atau lambat kinerja dari sebuah PDA, kita dapat melihatnya dari kecepatan clock (Clock Speed) yang dipakai oleh prosesor. Secara umum semakin tinggi kecepatan clock yang dihasilkan oleh prosesor maka dapat dipastikan semakin cepat pula respon yang akan dihasilkan PDA terhadap input dari pemakai. Tetapi hal ini belum tentu 100% pasti bahwa prosesor yang memiliki clock speed yang sama memiliki kinerja yang sama, hal ini masih dipengaruhi oleh kemampuan pendukung lainnya, seperti memori, lebar data bus, kecepatan bus, sistem operasi, dan sebagainya. Prosesor yang digunakan pada PDA sudah pasti adalah prosesor yang memakai daya yang kecil. Hal ini dilakukan karena PDA hanya didukung oleh tenaga baterai. Bila prosesor yang digunakan memerlukan daya yang besar maka dipastikan PDA tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Prosesor yang digunakan pada PDA ada banyak macam, misalnya pada PDA yang berbasiskan sistem operasi Palm menggunakan keluarga Motorola DragonBall, tetapi sekarang dengan Palm versi 5 telah mendukung prosesor berbasiskan ARM seperti StrongArm. Sedangkan pada PDA yang berbasiskan sistem operasi Windows CE mendukung lebih banyak jenis prosesor, prosesor keluarga x86 (Pentium), MIPS, SH3, SH4, ARM, dan lain lain. Pada awalnya prosesor yang digunakan pada Palm Pilot hanya berfrekuensi 16MHz. Meskipun dibandingkan dengan prosesor yang digunakan PDA bersistem operasi lain yang lebih tinggi kecepatannya. Hal ini tidak membuat PDA Palm Pilot terlihat lambat. Ini dikarenakan Sistem Operasi yang digunakan memang didesain hanya mengerjakan hal-hal yang penting saja dan tidak mementingkan tampilan grafis berwarna. Tetapi dalam perkembangannya Sistem operasi Palm sekarang telah menjadi sangat kompleks dan telah mendukung tampilan grafik yang kaya akan warna. Sehingga pada sistem operasi Palm versi terbaru (Versi 5) sekarang telah memerlukan prosesor yang cepat juga (dengan menggunakan prosesor berbasiskan ARM, yang juga sama digunakan pada PDA Pocket PC dari Microsoft). Sedangkan pada PDA yang berbasiskan sistem operasi Windows CE, sejak pertama kali keluar telah mendukung berbagai jenis prosesor dan kecepatan yang beragam. Arsitektur prosesor yang paling banyak digunakan pada PDA yang berbasiskan Windows CE pada awalnya adalah prosesor dengan arsitektur SH3, SH4, StrongArm dan MIPS. Sehingga banyak Vendor (pembuat) PDA yang memproduksi PDA berjenis Windows CE yang masing-masing menggunakan prosesor yang berlainan arsitektur antara vendor yang satu dengan vendor yang lain (Karena penggunaan prosesor yang banyak jenis dan tidak standar). Misalnya pada Pocket PC (Windows CE 3.0) keluaran HP (Jornada 548) menggunakan prosesor berbasiskan prosesor Hitachi SH3, sedangkan pada Pocket PC keluaran Casio (E-125) menggunakan prosesor berbasiskan prosesor NEC VR4122 yang berbasiskan arsitektur MIPS, sedangkan Compaq (Ipaq) mengeluarkan PDA dengan prosesor Intel StrongArm yang berbasiskan arsitektur ARM.). Karena masing-masing vendor menggunakan prosesor yang berbeda, maka aplikasinya yang dapat berjalan pada PDA tersebut pun sudah pasti berbeda. Dimana aplikasi untuk Compaq Ipaq tidak dapat berjalan di PDA Casio dan sebaliknya. Untungnya Microsoft membuat Compiler yang dapat dengan mudah mengkonversi sebuah aplikasi ke berbagai bahasa mesin prosesor yang didukung oleh Pocket PC. Sehingga aplikasi untuk Compaq Ipaq, seharusnya dapat di-Compile ulang menjadi program aplikasi yang dapat dijalankan pada PDA Casio tanpa merubah prosedur/fungsi sedikit pun. Tetapi dalam perkembangannya setelah sekian lama Microsoft mendukung beragam prosesor, sejak sistem operasi Pocket PC 2002 (Windows CE Versi 3.5) Microsoft hanya mendukung prosesor yang berbasiskan StrongARM. Hal ini dilakukan oleh Microsoft karena prosesor StrongARM merupakan prosesor yang paling cepat yang tersedia. Dan dalam perkembangannya sekarang prosesor StrongARM telah dapat berjalan pada kecepatan 400MHz berkat teknologi X-Scale yang dikembangkan oleh Intel. Intel sendiri berharap dapat membuat prosesor X-Scale nya yang berkecepatan 1 GHz tetapi daya yang digunakannya tetap kecil1. Dengan dikeluarkannya prosesor dengan kecepatan 400MHz, maka sekarang banyak vendor telah membuat PDA yang berbasiskan prosesor X-Scale yang berkecepatan 400MHz, misalnya HP dengan Ipaq seri 3970, Toshiba 740e, Fujitsu i-Loox, dan sebagainya.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kecepatan prosesor pada PDA Palm biasanya menggunakan prosesor berkecepatan lebih rendah dibandingkan dengan PDA Pocket PC, tetapi dalam pengoperasian sehari-hari justru PDA Palm terlihat lebih cepat memberikan respon kepada pengguna. Hal tersebut karena perbedaan sistem operasi yang digunakan. Semakin kompleks sistem operasi yang digunakan maka menuntut penggunaan prosesor yang semakin cepat pula.

1 dikutip dari http://www.intel.com

pda9.JPG

Sumber :

Yohannes Tanto, S.Kom (Staff Pengajar STMIK MDP Palembang)

” Pengenalan PDA (Personal Digital Assistant) dan Perkembangannya Dalam Usaha Menggeser Notebook (Laptop) “

3. Linus Torvalds, Siapa Sih Sampean ?

 

SEJARAH selalu mencatat, orang-orang besar mencapai kesuksesannya dengan bekerja keras tanpa mengenal putus asa dan mereka menikmati pekerjaan tersebut. Sebut saja Linus Torvalds, seorang genius yang semenjak kecil akrab dengan komputer ini, berhasil menciptakan sistem operasi yang kita kenal dengan nama Linux, sebuah sistem operasi masa depan yang katanya bakal menggoyang imperium Microsoft dengan Windows-nya.

Sistem operasi ciptaan Linus ini menarik banyak perhatian orang di awal milenium 21. Yang menarik dari Linux adalah sifatnya yang free dan open source dalam artian untuk memilikinya kita tidak perlu membayar lisensi, cukup hanya membayar biaya distribusinya.

Open source berarti (kode) sumber yang terbuka. Sumber yang dimaksud di sini adalah source code (kode sumber) dari sebuah software (perangkat lunak), baik itu berupa kode-kode bahasa pemrograman maupun dokumentasi dari software tersebut. Karena sifatnya yang open source itulah, Linux dapat dikembangkan oleh banyak programmer di dunia sehingga semakin hari, kualitasnya semakin baik. Berbeda dengan Windows yang memang ditujukan untuk komersial sehingga source code-nya tidak diberikan. Keputusannya untuk menggratiskan dan membebaskan source code linux membuat Linus menjadi sosok pahlawan di dunia software yang saat ini sudah sangat bernuansa kapitalisme dan bisnis semata.

linus.JPG

TOKOH genius ini dilahirkan di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 28 Desember 1969. Dalam usianya yang ke-10, Linus sudah mulai memprogram komputer, dengan menggunakan komputer milik kakeknya, Commodore VIC-20. Pada tahun 1988 Linus diterima menjadi mahasiswa di Universitas Helsinki, Finlandia. Pada tahun 1991, Linus membeli PC (Personal Computer) pertamanya yang saat itu masih menggunakan MS-DOS (Disk Operation System, sistem operasi buatan Microsoft).

Berikut ini adalah email asli hasil capture dari maillis atas kebenaran peluncuran awal Linux Versi 1.0 (Red. Deden)

email-linux.JPG

Namun Linus lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi UNIX, seperti yang digunakan pada komputer milik universitasnya. Sistem operasi UNIX merupakan sistem operasi yang banyak digunakan dalam jaringan komputer karena sifatnya yang independen terhadap berbagai tipe mesin. Akhirnya, dia memutuskan untuk menciptakan versi yang bisa digunakan untuk PC dari UNIX.

Kerja keras selama berbulan-bulan menghasilkan cikal-bakal dari sistem operasi yang dikenal sebagai Linux, yang kelak delapan tahun kemudian dikembangkan menjadi apa yang dikatakan oleh banyak pengamat sebagai ancaman bagi raksasa Microsoft yang sangat dikenal dengan sistem operasi Windowsnya.

Linux sangat mirip dengan sistem UNIX, hal ini karena kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari projek Linux.

Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika Linus Torvalds yang masih mahasiswa di Finlandia menulis Linux, untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC. Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya (angka 386 merupakan nomor seri mikroprosesor intel jauh sebelum Pentium diproduksi). Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi.

Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Dia merilis source code-nya, yang berarti semua orang yang memiliki pengetahuan tentang pemograman komputer dapat memodifikasi Linux untuk disesuaikan dengan tujuan mereka masing-masing.

Linux segera memiliki banyak pendukung yang antusias karena mereka dapat memiliki akses ke source code-nya, dan dapat menolong Linus untuk memperbaiki dan menyempurnakan software tersebut.

Projek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini.

Ada perbedaan yang cukup kentara antara sistem operasi Linux dan Windows. Mengoperasikan Linux membutuhkan kecerdasan teknik yang cukup, sebab mengoperasikannya tidak semudah menggunakan sistem operasi yang lebih populer, seperti Windows, Mac milik Apple Computer, atau OS/2 milik IBM. Sehingga pernah salah seorang dosen di Departemen Elektro ITB mengatakan, mahasiswa ITB seharusnya menggunakan Linux karena lebih membutuhkan kecerdasan dalam pengoperasiannya yang mana hal itu akan mengasah logika.

Kesuksesan Linux membuat beberapa perusahaan software raksasa ramai-ramai mengumumkan untuk hijrah dan ikut mensupport Linux seperti Netscape Communication, Corel, Intel dan Oracle. Akibatnya muncul stigma telah terjadi perang bintang antara Linux dan Windows serta Linus sebagai pencipta Linux digambarkan sebagai David yang maju melawan raksasa Bill ‘Goliath’ Gates, pendiri dan CEO Microsoft.

Masalah utama yang dihadapi Linux dahulu adalah interface yang berupa teks (text based interface) sehingga membuat orang awam tidak tertarik menggunakan Linux, karena harus mempelajari terlebih dahulu untuk dapat mengerti cara penggunaannya. Tetapi keadaan ini sudah mulai berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME.

Keduanya memiliki tampilan desktop yang menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux. Apalagi saat ini sudah banyak distribusi Linux yang memiliki tampilan seperti Windows (Xwindows) seperti Red Hat, Debian, Mandrake dan Slackware yang memiliki ciri khasnya masing-masing.

Selain itu Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.

Linux di negara-negara berkembang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Harga perangkat lunak (misalkan sebuah sistem operasi) bisa mencapai 100 dolar AS atau lebih. Di negara yang rata-rata penghasilan per tahun adalah 200-300 dolar AS, nilai 100 dolar AS sangatlah besar. Dengan adanya Linux, semua berubah. Karena Linux dapat digunakan pada komputer yang sehingga dia menjadi alternatif cocok bagi komputer beranggaran kecil. Di negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, Linux adalah jalan keluar bagi penggemar komputer.

Pemanfaatan Linux juga sudah diterapkan pada superkomputer seperti The Tetragrid, sebuah megakomputer dari Amerika yang dapat menghitung lebih dari 13 triliun kalkulasi per detik atau tepatnya 13,6 TeraFLOPS (FLoating Operations Per Second). Tetragrid dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi dari masalah matematika kompleks dan simulasi, dari astronomi dan riset kanker hingga ramalan cuaca.

Lalu Evolocity, juga dari Amerika, dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 9.2 TeraFLOPS menjadikannya sebagai salah satu dari lima superkomputer tercepat di dunia.

Jika melihat ke depan, kemungkinan Linux akan menjadi sistem operasi yang paling dominan bukanlah suatu hal yang mustahil. Karena semua kelebihan yang dimilikinya, setiap hari semakin banyak orang di dunia yang mulai berpaling ke Linux dan meninggalkan Microsoft.

Masih teringat di benak penulis ketika undang-undang tentang Hak Kekayaan Intelektual diberlakukan beberapa waktu lalu, perusahaan tempat penulis melakukan kerja praktik, dalam dua hari segera mengganti sistem operasi Windows yang kebanyakan bajakan dengan sistem Linux. Karena membeli software Windows yang resmi jauh lebih mahal dibanding menggunakan Linux. Toh kinerja Linux juga tidak kalah dengan Windows.

Satu hal lagi yang menarik dari Linux adalah logonya yang berupa pinguin yang bernama ”Tux”. Logo yang lucu ini memiliki sejarah yang unik. Awalnya, tidak ada logo yang dipilih untuk Linux, namun pada waktu Linus berlibur di daerah Selatan. Dia bertemu seekor pinguin yang menggigit jarinya. Kejadian yang lucu ini merupakan awal terpilihnya pinguin sebagai logo Linux.

Tux adalah hasil karya seniman Larry Ewing pada waktu para pengembang merasa Linux sudah memerlukan sebuah logo (1996), dan nama yang terpilih adalah dari usulan James Hughes yaitu “(T)orvalds (U)ni(X) — TUX!”. Lengkaplah sudah logo dari Linux, yaitu seekor pinguin bernama Tux.

Hingga sekarang logo Linux yaitu Tux sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia. Orang lebih mudah mengenal segala produk yang berbau Linux hanya dengan melihat logo yang unik nan lucu hasil kerja sama seluruh komunitas Linux di seluruh dunia. Nah, jika Anda membutuhkan sistem operasi yang gratis dan memiliki kemampuan setara Windows, Linux adalah pilihan yang tepat. Kehadiran Linus Torvalds dalam kancah era informatika ini akan menjadi sosok yang dapat disetarakan dengan para ilmuwan komputer terdahulu seperti Von Neumann, Berners Lee, dll.***

Sumber : Wawan Saprudin (http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0504/06/cakrawala/eureka.htm)

 

4. IGOS KWARTET

IgOS KWARTET

Abstraksi

IGOS KWARTET adalah sebuah teknologi yang mampu menghubungkan 4 set monitor, keyboard, dan mouse dengan sebuah personal computer berbasis Linux yang dilengkapi dengan 4 buah kartu VGA dan port USB sebanyak 8 buah.IGOS KWARTET memungkinkan setiap terminal memiliki kualitas visual yang bagus sesuai dengan kemampuan kartu VGA-nya. Hal ini dimungkinkan sebab setiap terminal terhubung dengan 1 kartu VGA.
IGOS KWARTET dapat diterapkan untuk warnet-warnet yang ingin melakukan penghematan biaya investasi perangkat keras namun pengguna warnet tetap dapat menikmati kualitas visualisasi yang bagus dan menarik.

IGOS KWARTET ini juga memudahkan proses perawatan terminal/klien karena hanya berupa monitor, keyboard, dan mouse. Implementasi warnet dengan IGOS KWARTET ini juga lebih tahan terhadap serangan virus atau trojan horse karena sistem operasi yang digunakan adalah Linux.

Arsitektur

Aplikasi Yang Berjalan

Sistem Operasi Linux
Aplikasi Perkantoran OpenOffice
Internet Browser Mozilla Firefox, Opera
Internet Messenger GAIM, KOPETE, K-IRC
FTP Client GFTP
Email Client K-MAIL, Evolution
Aplikasi Kompresi ARK

Spesifikasi

Server :
– Pentium III-800
– Memory 512 MB
– HD 20 GB
– Dual ethernet card
– Any Linux distro with pre-installed : mysql database, apache and php.Client :
– Pentium IV – 2.4 Ghz
– Memory 512 MB
– HD 20 GB
– 4 VGA , recommend : Riva TNT, ATI Rage, GeForce MX, Ati Radeon 7500.
– Ethernet Card
– 2 USB Hub 4 port.
– Any Linux Distro and 2.6 kernel, but well tested with Suse.

5. Tour de Linux di CEBIT 1999

I Made Wiryana

CEBIT merupakan pameran yang berfokus pada teknologi informasi, dan telekomunikasi terbesar di dunia, yang diselenggarakan di Hannover. Pameran ini diikuti oleh sekitar 7500 peserta dari 60 negara, dan diliput oleh sekitar 9000 jurnalis. Pelaksanaan pameran ini didukung oleh sekitar 80.000 petugas. Pameran diselenggarakan di lokasi seluas 969.500 kuadrat meter, terdiri dari 28 hall dengan luas lokasi pameran sekitar 387.000 kuadrat meter. Membutuhkan waktu cukup lama untuk berjalan dari pintu masuk hingga ke bagian belakang sekitar 45 menit. Tahun 1999, CEBIT diselenggarakan dari tanggal 18 hingga 24 Maret 1999 dengan ticket masuk seharga 60 DM untuk karcis harian, dan 140 DM untuk karcis terusan. Sedangkan bagi pelajar dan mahasiswa disediakan potongan harga pada tanggal 21 dan 24 Maret yaitu menjadi seharaga 25 DM.

Bisa dikatakan pada tahun ini Linux benar-benar menampakkan dirinya di CEBIT 1999. Pameran komputer terbesar di dunia ini, mendapatkan anggota keluarganya baru, yaitu si Penguin berwarna hitam-kuning-putih ini. Popularitas si Tux ini makin disukai penonton karena bentuknya yang lucu dan menggemaskan, jauh dari kesan serius dan angker. Berbagai produk, tampil dalam kaitannya dengan Linux ini. Hal inilah yang menjadikan Linux menerima berbagai penghargaan antara lain :

  • KDE menerima Ziff Davis – Software Innovation of the Year Award untuk tahun 1998/1999. Suatu event yang dilakukan pada malam kamis. Hadiah ini benar-benar merupakan kejutan bagi team KDE. Sehingga sehabis pengumuman, plakat penghargaan digotong ramai-ramai bak victory lap. Posisi kedua ditempati oleh Lotus eSuite.
  • Pada hari Jumat CEBIT “Highlight” memberikan award kepada komunitas Linux. Award ini diberikan oleh penerbit Vogel Verlag di Jerman. Hadiah ini dikenal sebagai “CeBIT-OSCAR” yang sangat prestisius. Pemberian hadiah ini diliput berbagai media massa. Kandidat lainnya adalah BeOS 4.1, Adobe In Design 1.0, dan Corel’s WordPerfect Office 2000 Suite.
    Penerima lain award ini adalah IBM Microdrive, EPOC with Jini, dan University of Dresden yang mengembangkan monitor 3 dimensi tanpa kaca mata 3D.

Tidak mengherankan bila Linux mendapat tempat yang khusus di khalayak Jerman ini, mengingat Linux dapat menawarkan kesempatan bagi produk lokal untuk berperan di dunia global seperti StarDivision GmbH, Adabas, dan SuSE GmbH. Di samping itu sebagai masyarakat yang sangat berorientasi kepada hal teknis, mereka jauh lebih tertarik kepada kemampuan teknis yang ditawarkan oleh Linux ketimbang pernyataan iklan dan pemasaran. Salah satu yang menjadi pokok perhatian bagi khalayak Jerman pada suatu pameran komputer adalah kesempatan terbukanya lapangan kerja. Tampaknya Linux menawarkan kemungkinan terbukanya lapangan kerja bagi orang Jerman, sehingga mereka menjadi sangat antusias dengan Linux. Tampak di CEBIT bahwa bisnis dukungan teknis untuk Linux memiliki masa depan yang cukup cerah. Baik melalui email, telfon atau penyediaan jasa dukungan teknis secara lengkap. Hal inilah yang membuat Linux makin populer di Jerman.

 

Dalam kereta api menuju Hannover yang diisi oleh para calon pengunjung CEBIT, banyak sekali pembicaraan para calon pengunjung ini berkisar mengenai Linux. Persoalan perbandingan dengan sistem operasi yang populer di pasaran menjadi begitu banyak terdengar. Sebagian besar mengeluh karena ketidak-stabilan sistem operasi Windows. Ditambah lagi pada minggu ini ada 2 majalah komputer di Jerman, yaitu PC Intern yang memberikan supplement CD Linux SuSE 6.0 dengan beragam aplikasi dan memberi bahasan total mengenai seluk beluk Linux bagi pemula. Begitu juga Internet Profesionelle yang memberikan CD Linux SuSE 6.0 juga. Sehingga dapat dikatakan histeria massa dengan Linux mulai terbentuk pada minggu sebelum CEBIT 1999 ini.

Sebetulnya banyak perusahaan yang berkaitan dengan Linux lainnya yang ingin mengikuti CEBIT ini, tetapi terbentur pada faktor ketersediaan stand. Seluruh stand telah dibooking, padahal pendarfataran harus dilakukan 1 tahun sebelumnya. Karena bisa dikatakan Linux Boom terjadi 6 bulan yang lalu, maka sulit bagi perusahaan tersebut untuk berpartisipasi dalam CEBIT ini. Mungkin di tahun mendatang akan kita temui stand yang memiliki logo Penguin ini akan semakin banyak. Linux boom makin terasa mulai pada acara LinuxWorld pada tanggal 1 hingga 4 Maret 1999 di Silicon Valley, dengan diisi begitu banyak pernyataan dukungan dari berbagai vendor, dari IBM, yang akan menyediakan dukungan teknis 24 jam 7 hari, Pacific High Tech, dan berbagai kerja sama yang melibatkan Caldera, Red Hat serta SuSE.

Perjalanan akan kita mulai dari hall 1 hingga ke hall-hall selanjutnya mengunjungi stand yang memiliki kaitannya dengan si Penguin ini.

Hall 1

Di Hall 1 ini dipamerikan beragam produk yang berkiatan dengan universal data processing, mainframe, workstation dan perangkat OCR serta otomasi perkantoran. Di hall 1 ini, berbagai perusahaan besar menampilkan produknya.

Compaq, menampilkan ProLiant 8-way server yang menggunakan Linux RedHat dan melakukan proses rendering. ProLiant server ini menggunakan prosesor Xeon dengan 4 GByte RAM dikonfigurasikan sebagai komputer kluster. Compaq juga menawarkan sistem Linux sebagai solusi lengkap. ProLiant server ini juga mendemonstrasikan pada saat yang bersamaan menjalankan tiga buah database server (DB2, Informix, Oracle) serta SAP R/3. Di stand SAP juga ditampilkan perangkat server kecil Compaq yang menggunakan Linux. Compaq juga menampilkan mesin dengan prosesor Alpha 64 bit, yaitu server DS20, dan Workstation XP100. Ke dua mesin ini juga didemonstasikan menggunakan Linux sebagai sistem operasi. Suatu program matematik yang menggunakan librari khusus prosesor Alpha ini didemonstrasikan dan memberikan kecepatan sekitar 10 kali lipat dari mesin biasa. Di stand Quant-X juga ada mesin yang menggunakan prosesor Alpha.

Hewlett-Packard, di stand 7i2 ini HP menampilkan JP NetServer LPr dengan Linux Red Hat, dan JP WebJetAdmin suatu program konfigurasi yang dapat dijalankan di Linux. HP juga menawarkan solusi Linux yang lengkap. HP ini cukup mendukung Linux, di LinuxWorld mereka menampilkan OpenMail 6.0, suatu solusi messaging untuk jaringan heterogen. Juga HP telah berencana memport program untuk mengelola jaringan OpenView, dan beberapa aplikasi lainnya. Juga HP berencana memport Linux pada mesin HP, PA-RISC.

 

IBM, menjalankah Database Engine DB2 pada mesin Netfinity Server, yang dikenal sebagai Host on Demand. Juga turut dipamerkan produk Web Sphere. Mesin ini sekitar 2 minggu yang lalu telah membuktikan mampu mengalahkan kecepatan Super Computer Cray dalam melakukan proses rendering. Pada uji coba tersebut digunakan sistem operasi Linux. Juga menunjukkan MQSeries Client dengan Linux. IBM sebetulnya berencana memport Linux ke mesin RS/6000 dengan PowerPC, akan tetapi tampaknya hal itu belum dapat dipamerkan di CEBIT ini. Di pameran ini mereka mendemonstrasikan Linux di berbagai mesin IBM, dari Netfinity Server, PC, dan juga notebook.

Informix, menampilkan Informix SE, Dynamic Server, Informix 4GL perangkat bantu pengembang sistem yang dapat dioperasikan pada platform Linux. Yang cukup istiwa adalah skalabilitas dari Informix server ini dengan Dynamic Scalable Architecture (DSA), sehingga dapat digunakan dari di komputer klas Laptop hingga komputer kluster. Sebagai partner Informix, Bytec, menawarkan solusi dengan menggunakan Informix Dynamic Server pada Primergy server. Bytec menawarkan solusi yang menggunakan perangkat keras Siemens.

Oracle, Oracle 8, Oracle Application Server untuk Linux, dan Oracle 8 untuk Alpha Linux. Oracle juga mulai memperkenalkan Oracle Micro Kernel Architecture. Oracle tidak hanya memamerkan Oracke 8i saja tetai juga Project WebDB 3, suatu lingkungan pengembang (development environment) yang mempermudah pembuatan Applikasi Internet. Begitu juga release 11 dari Oracle Application juga ditampilkan di CEBIT ini.

Sun, sebagai anggota Linux International, menampilkan Linux untuk arsitektur Sun yang baru yaitu UltraSparc yang dapat juga digunakan dengan sistem operasi Linux Sehingga menawarkan solusi yang cukup murah bagi para konsumen yang ingin memanfaatkan arsitektur Java 2 dan Jini.

 

Siemens, menampilkan Primergy 870-40 4 way dengan SAP R/3 dengan Informix dan Oracle. Siemens juga menampilkan server Primergy 670-40 pada rack. Primergi 870-40 4 away untuk e-commerce dan Oracle, dengan SAP R/3 dengan Informix. Siemens memamerkan beragam produk berbasiskan Intel, dari Scovery, suatu terminal multifungsi, yang menggunakan Linux dan diboot dari ROM, notebook, dan juga workstation CELCIUS serta Primergy server. Siemens juga bekerja sama dalam memberikan jasa dukungan teknis untuk pengguna Linux, bekerja sama dengan SuSE dan bytec.

Takefive, walau tidak memiliki stand tersendiri tetapi bergabung dengan Siemens Partner dan MID. Takefive menampilkan Source Code Engineering Tools-Suite SNiFF+. Versi SNiFF+ 3.1 segera tersedia dalam waktu dekat ini. Sudah barang tentu aplikasi ini ditujukan untuk lingkungan Linux.

Hall 2

Di hall 2,3,4,5,6 ini berkelompok para perusahaan yang menyediakan perangkat lunak, konsutan dan service. Star Division, menampilkan produk StafOffice 5.0, perangkat aplikasi perkantoran. Perangkat aplikasi ini kini dapat dianggap sebagai saingan terdekat Microsoft Office, apalagi ditambahkan dengan integrasi dengan aplikasi Internet yang begitu mudah, dapat dijadikan pilihan bagi para pengguna Linux yang membutuhkan aplikasi perkantoran. StarOffice ini dapat membaca file-file dari Microsoft Office.

Corel, dengan produknya Corel Computer dan Corel Wordperfect Office Suite untuk Linux. Juga Corel merencanakan membuat distribusi Linux tersendiri yang ditujukan untuk pasaran desktop. Tidak lama lagi, para pengguna Linux akan dapat memperoleh QuattroPro sebagai aplikasi spreadsheet, dan Corel Presentation sebagai aplikasi presentasi. Corel juga menampilkan produk perangkat keras, yaitu mesin NetWinder yang menggunakan prosesor StrongARM, dengan sistem operasi Linux. Mesin ini dapat digunakan sebagai workstation ataupun server.

Hall 3

Di hall ini Igel/ Melchers memamerkan perangkat X-terminals, Etherminal, Linux Thin Client, penerima DCF77 yang berbasisikan Linux dengan Flash Technology. Perangkat ini cocok untuk lingkungan Network Computing atau perkantoran.

Di hal ini juga berkumpul para vendor database yang besar, yang kini telah mendukung dan menyediakan produknya untuk platform Linux. Interbase Software Crop, mendemokan Interbase 5.11 untuk Linux.Inprise, dan Borland menampilkan Interbase 5.11 dengan Linux Red Hat. Pada saat ini ada juga sedang dikerjakan juga versi yang untuk Linux SuSE. Vendor lainnya adalah IntersystemsDatebank Cache Versi 3.1 untuk Linux. Cache adalah database dengan Object Architecture, tetapi memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Pada versi ini kemampuan integrasi SQL dan Object diperbaiki. Hal yang baru adalah WebLink Developer, yang mempermudah pengembangan perangkat lunak database, dan FrontPage. Software AG menampilkan produk Adabase D, Entire X DCOM. Produknya yang sudah cukup dikenal untuk database di lingkungan Linux. Vendor database yang sangat terkenal Sybase, menggotong Syabase Adaptive Server Enterprise untuk Linux. Produk yang sudah cukup dikenal ini kini tersedia juga pada platform Linux. Ini menunjukkan Linux siap untuk pengoperasian kelas Enterprise.

Perusahaan sistem operasi Unix, SCO turut mendukung era Linux, dengan menawarkan Linux emulator untuk Unixware. Ini memungkinkan para pengguna dapat dengan mudah menyusun sistem heterogen.

Hall 4

Acucorp, menyediakan Cobol Compiler, Client/server tool untuk Linux ELF. Suatu development tool yang berguna bagi pengguna di kalangan bisnis. Yang saat ini masih banyak menggunakan Cobol. Di sisi aplikasi untuk dunia bisnis, IoS menawarkan produk PZwo, dab Linux-Kontor aplikasi finansial dengan Linux. Di samping itu, perusahaan ini juga menawarkan dukungan teknis Linux, konsultasi dan pembuatan perangkat lunak. Untuk aplikasi bisnis, perusahaan lainnya adalah Parity Software GmbH, yang menyediakan suatu program standard untuk operasi bisnis. Termasuk perangkat lunak AB1000 dengan sekitar 60 modul dan juga System FB 1000 yang tersedia dalam versi Profesional Edition dan Small Business Edition, serta Customizing Productivity Kit (CPK).

Hall 5

Di hall ini,

Applix, memiliki stand lainnya yang menampilkan Multidimensional OLAP database Applix TM1 yang kini juga dapat dioperasikan pada platform Linux, serta perangkat aplikasi perkantoran Applixware untuk Linux Program aplikasi perkantoran StarOffice 5.0 keluaran Star Division juga dipamerkan di hall ini lagi.

Beberapa penerbit yang mengeluarkan buku, dan majalah yang berkaitan dengan Linux berkumpul di hall ini. Hanser Verlag, yang banyak memproduksi buku-buku Linux. Velag Heinz Heise GmbH & Co. KG, yang menerbitkan berbagai majalah komputer dan teknologi informasi yang banyak menyajikan artikel tentang Linux, seperti C’t, dan iX. Penerbit MITP-Verlag GmbH, yang juga aktif menerbitkan buku-buku Linux.

 

SuSE GmbH, perusahaan pembuat salah satu distribusi Linux ini menampilkan SuSE 6.1 yang menggunakan Kernel 2.2 dengan KDE 1.1. Pada pameran ini mereka membagikan versi Beta dari SuSE 6.1 gratis kepada para pengunjung. Juga didemonstrasikan OpenGL dengan menggunakan card grafik ELSA. Stand ini sangat penuh dan padat oleh para pengunjung yang ingin mengetahui tentang Linux.

Bisa dikatakan sensasi Linux makin terasa dengan adanya pengumuman SAP, bahwa akan menyediakan produk standardnya R/3 ke dalam platform Linux. Menurut Hasso Platner, juru bicara dari SAP, hal ini disebabkan karena permintaan yang begitu banyak dari para customer. Begitu juga Oracle dan Informix akan dapat dioperasikan dengan R/3 dalam platform Linux ini.

Hall 6

bee Baastrup EDV-Entwicklung GmBH, menawarkan sistem Linux, terminal card Cyclades dan router berbasiskan Linux. Di stand ini juga ditampilka High Availibility Cluster dengan bee-Linux-RAID-Server, yang memiliki kehandalan tinggi dan juga perangkat lunak bantu. Juga ditampilkan Intranet Computer, dan Terminal Server berbasiskan Linux.

Caldera Systems Inc, Di Paviliun USA ini ditampilkan distribusi OpenLinux 1.3 dan OpenDOS, serta Netware untuk Linux. Open Linux 1.3 ini masih menggunakan kernel 2.0.* dan menggunakan desktop KDE, dengan dilengkapi Netscape Communicator serta Netware Client dan juga Netware-Administration Tool. Juga diberitakan OpenLinux 2.2 telah tersedia. Caldera 2.2 memiliki program yang dapat dijalankan dari Windows sehingga dapat memudahkan instalasi Linux, disertakan juga PartitionMagic untuk memudahkan proses partisi. Sengaja Caldera menggunakan pengkodean yang menyerupai pengkodean kernel, agar mudah diingat. Proses instalasi menggunakan program bantu berbasisikan grafis Lizard (Linux Install Wizard) yang menginstall secara otomatis OpenLinux 2.2 dari CDROM, dari network, dari hard disk, dan melakukan partisi dengan menggunakan Partition Magic dan memiliki database perangkat keras yang memudahkan proses pengenalan secara otomatis seperti pada instalasi Windows. Dengan penambahan perangkat bantu interoperabilitas dengan Netware, akan memudahkan digunakan dalam jaringan yang heterogen, dan mempermudah proses manajemennya.

Concept-asa. Di InternetPark, perusahaan ini menawarkan produk database yang disebut db++. Database ini dapat dijalankan pada sebarang platform dan tentu dengan platform Linux. Tersedia koneksi untuk Tcl/Tk, Perl, AQL, ODBC-SQL, dan Java. Yang menarik adalah kemudahan memanipulasi dari perintah dan kemudahan melakukan integrasi untuk menyusun suatu produk, misal untuk keperluan aplikasi keuangan dan finansial.

Cobalt Networks Inc, menampilkan berbagai Internet server yang berbasiskan Linux, yaitu : Cobalt Qube, RaQ, Intranetserver. Cobalt Cache Qube/RAQ, Cobalt ISDN, dan Cobalt NAS (Network Attached Storage).

Intershop, menawarkan produk Intershop 3 untuk Linux.

Linux International. Organisasi internasional pendukung Linux. John ‘maddog’ Hall, salah seorang pentolan utama Linux hadir di sini.

LinuxLand, online shop untuk produk Linux. Menyediakan beragam distribusi Linux, seperti Caldera, RedHat, DLD. Juga dokumentasi, program aplikasi, serta beberapa souvenir. Juga suatu distribusi Linux baru yaitu EasyLinux yang berbasiskan X11 dan Qt, sehingga menggunakan Graphical User Interface untuk proses instalasi. delix, menyediakan suatu distribusi Linux versi Jerman yang dikenal dengan DLD. Lunetix, menawarkan solusi Linux lengkap, konsultasi dan pengembangan perangkat lunak.

Di hall ini terdapat juga stand milik Linux Magazin, sebuah majalah Linux berbahasa Jerman

Netscape. Perusahaan yang mendukung Open Source dengan Mozilla Project ini, menampilkan Directory Server dan Messaging Server, dan juga versi Linux dari Web-Management Software Delegated Administrator 4.0.

Red Hat Inc, and Delix, Distribusi Red Hat untuk INTEL dan Alpha. Versi Red Hat 6.0 memang belum tersedia, dan menurut berita, para pengguna harus menunggu hingga Mei 1999. Di stand yang bekerja sama dengan Delix ini dapat diperoleh jugadistribusi DLD versi 6.01 yang telah disertifikasi oleh IBM. DLD 6.01 ini telah menggunakan kernel 2.2, KDE 1.1 dan beberapa bantuan untuk mempermudah instalasi bagi para pemula. Delix adalah partner Red Hat di Jerman. Juga di stand Red Hat pengunjung dapat melihat GNOME versi 1.0 yang telah terinstall dan beroperasi.

Raima, di salah satu stand di pavilion USA ini, dipamerkan Velocis Database Server versi 2.1 yang juga tersedia untuk Linux. Tersedia pula driver terbaru untuk JDC yang mendukunga stnadard PerlDBI, dan interface ke library DBTools.h++ dari Rogue Wave.

Scientific Computer GmbH, pada stand ini ditampilkan Maple V release 5.1. Disamping ditingkatkan kualitasnya, juga ada kemampuan Hyperlink dengan URL, serta Smartplot yang terkenal untuk menghasilkan grafik. Maple ini juga dapat dijalankan di Linux.

SFS Software. Perusahaan ini menampilkan produk untuk Linux/Java. SITEFORUM-Pallete (Communications, Application Server, Database Exchange), dan juga DocFaterh Profesional dan Office Edition, serta CoffeShop, SiteEater, dan iavaZIP.

ST Computer GmbH, solusi Linux. Perusahaan ini menyediakan solusi Linux yang diberi nama linebox yang dapat digunakan sebagai Router, Server DHCP, ProxyServer. Yang menarik dapat juga customer menggunakan solusi ini dengan perangkat keras yang telah dimiliki misal komputer 486.

SuSE Inc, cabang SuSE di Amerika, menampilkan SALT (SuSE Advance Linux Technology), perangkat komputer cluster 10 node yang menggunakan SuSE Linux, sebetulnya perangkat komputer ini mampu hingga 19 node.

Wizard Software Engineering GmbH, menyediakan Watchdog untuk Linux. Perangkat ini sangat dibutuhkan untuk sistem yang harus selalu on-line, misal pada ISP, atau Enterprise server.

Hall 9

ELSA AG, perusahaan pembuat card ISDN (ELSA QuickStep), dan card grafik ELSA GLORIA, dengan resmi mendukung XFree86 melalui SuSE GmbH, yang juga mendukung OpenGL.

Hall 11

ICP vortex computersystem, memiliki produk RAID Controller yang dengan aktif mendukung Linux, perusahaan ini telah mengembangkan sendiri driver untuk Linux yang disertakan pada Linux-Kernel.

Computer Associates, bekerja sama dengan Red Hat melakukan port dari CA System, dan software pengelola jaringan Unicenter TNG (termasuk Unicenter TNG Framework). Kedua aplikasi ini akan disediakan gratis sebanyak 500.000 buah. Dengan adanya aplikasi pengelolaan jaringan ini, di masa mendatang Linux dapat berperan utama dalam pengelolaan sistem jaringan yang heterogen. Kerja sama ini juga terus berlanjut, termasuk usaha pemasaran Linux sehingga popularitas Linux akan semakin meningkat. Menurut Marc Sokol, Vice President dari CA, sebagian besar customer CA pada berbagai segmen pasar sangat tertarik dengan penggunaan Linux.

Hall 12

Pyramid Computer Systeme GmbH, “BEN-HUR” Internet Telematik server berbasiskan Linux. Server ini berbasisikan Linux 2.0 dengan ISDN-Multiprocol router dengan integrasi WWW-proxy Cache-server, Internet-Firewall, Mail Server, dan SMS dengan har disk sebesar 6.4 GB, dan koneksi Ethernet 10/100 Mbps dan 2 koneksi RS 232. Pada produk mendatang direncanakan disertakan RAS, Fax, dan fungsi Voice-mail.

Samsung/Quant-X, cluster Linux dengan 30 Alpha, 21264 Aplha dengan Linux. Perangkat ini merupakan bagian perangkat komputer yang digunakan dalam usaha memecahkan rekord komputer kluster terbesar di acara WDR Computerclub Nacht. Produk lainnya adalah yang menggunakan prosesor 21264 Alpha dengan Red Hat Linux untuk Alpha.

Stallion Technologies, menampilkan EasyIO-Host Adapter suatu multi port dengan 4 Port dan 8 Port. Peralatan multi port ini mendukung Linux, dan untuk 4 Port hanya tersedia versi ISA. Produkainyna adalah EasyConnection 8/64 PCI Multiport Adapter, yang mampu hingga 64 port serial.

Hall 13

Bytec GmbH, partner dari Siemens ini menampilkan Primergy 870-40 4 way dengan Informix, dan Primergy 070 dengan server Web Apache. SuSE GmbH, menampilkan Primergy 870-40 dengan demo database Oracle. Sedangkan perusahaan Cyrix, menampilkan sebuah produk Internet PC, yang diberi nama Red Zac, yang mulai tersedia sejak April 1999, perangkat Internet PC ini telah diinstal Linux (DLD).

Hall 14

AVM , menawarkan produk kontroler ISDN aktif, dan juga card ISDN pasif FRITZ!. Card-card ini semua dapat dioperasikan dengan menggunakan Linux. Perusahaan ini juga sedang mengembangkan USB-Controller.

Hall 16

Di hall yang menyajikan riset dan transfer teknologi ini ditampilkan beragam penelitian baik yang bersifat penelitian dasar ataupun terapan dari berbagai universitas dan lembaga riset di Jerman. Lembaga riset dan laboratorium tersebut telah membentuk semacam perusahaan yang menangani pemasaran hasil penemuan mereka. Softwarebuero m&b, menyajikan Java-Object database ‘ozone’ dan environment untuk pengembangan software bernama ‘WipeOut’ untuk Linux. Sedangkan dari Universias Kaiserslautern, universitas yang setiap tahun secara rutin mengadakan Linux Tag menampilkan High Performance Linux, suatu solusi Linux untuk sistem terdistribusi yang memiliki kemampuan tinggi dan paralel.

Hall 18

Di hall yang banyak menyajikan teknologi perbankan ini, termasuk perangkat, solusi lengkap bank dan institusi keuangan, sistem perbankan dan jasa finansial. Perusahaan MMS Communication AG com.unit, mendemokan cut sebuah solusi untuk Internet-kios berbasiskan Linux, dengan menggunakan coin untuk pembayaran penggunaannya.

Hall 20

ABAS Software AG, Perangkat lunak yang diberi nama perangkat lunak ‘abas-EKS’ memnberikan solusi untuk perencanaan produksi, penjualan, dan juga finansial. Program ini berbasiskan Object Oriented. Sementara di hall yang sama juga, perusahaan Jerman, CREASO GmbH menampilkan produknya yaitu Interactive Data Language (IDL). IDL adalah suatu program penganalisa data, dan melakukan visualisasi data, yang sering digunakan pada aplikasi teknis dan ilimiah. Produk lainnya adalah IDL on The Net (ION) yang memungkinkan aplikasi IDL berkomunikasi via Internet. Produk DATAMINER memungkinkan proses pertukaran data, dan juga RiverTools yang merupakan program simulasi. CREASO memiliki kebijakan lisensi untuk bidang pendidikan (mahasiswa dan pengajar).

Hall 21

Hall yang ditujukan untuk produk yang berkaitan dengna perekayasaan, disain, produksi serta perencanaan ini menyediakan beragam produk yang berkitan dengan CAD, CAM, GIS, ERP. Di hall ini, ARCAD, suatu perangkat lunak profesional untuk arsitektur digunakan di lingkungan Linux dapat ditemukan. Produk ini ditawarkan bagi mahasiswa hanya seharga 128 DM. Sementara itu perusahaan pembuat perangkat lunak CAD yang sudah cukup terkenal Bentley Systems Germany GmbH., menampilkan Microstation CAD yang juga dapat dioperasikan dengan Linux. Silicon Graphics, juga menawarkan solusi sistem Linux lengkap, dan bahkan berencana membuat distribusi Linux khusus untuk Silicon Graphics

Penutup

Dalam perjalanan dari Hannover, pembicaraan para penonton yang sebagian besar berusia SMA-mahasiswa berkisar tentang Linux. Bukan tentang Windows 2000, bukan tentang Windows NT. Mereka inilah yang akan menjadi pengguna masa depan. Artinya kalau kita bayangkan trend masa depan maka tidak salah lagi bila kita memprediskikan bahwa trend tersebut tidak akan jauh dari Linux. Di samping itu melihat banyaknya perusahaan baru yang bermunculan dengan adanya Linux, terutama perusahaan lokal (Jerman) ini memberikan suatu gambaran bahwa dengan memanfaatkan Linux akan terbukanya kesempatan bagi kita untuk mengeluarkan produk yang dapat bersaing. Juga Linux membuka berbagai kesempatan kerja baru seperti dukungan teknis, penyesuaian produk, penerbitan, pelatihan dan sebagainya yang ini akan baik bagi kondisi setempat. Hal ini menimbulkan dorongan semangat untuk lebih memperkenalkan Linux di Indonesia, karena sangat sesuai dengan keinginan kita sebagai bangsa yang ingin lebih produktif, tidak sekedar pemakai produk jadi atau penjual lisensi belaka.

Tampaknya kita harus sudah mulai berfikir, tidak hanya saja tertarik pada kegenitan suatu produk teknologi, yang diberitakan oleh media pemasaran belaka, tetapi kita juga harus mempertimbangkan faktor teknis, biaya, memperbaiki sumber daya manusia dan terbukanya kesempatan kerja. Kita bisa belajar dari para pengunjung CEBIT ini, yang telah menjatuhkan pilihannya ke Linux. Mereka melihat kesempatan kerja di depan mata. Itu saja, cukup sederhana tidak perlu muluk-muluk.

Ucapan terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Martin Lohner dari SuSE GmbH yang telah memberikan izin menggunakan foto-foto yang diperoleh selama pameran. Juga kepada Dan York dari Linuxcare, yang telah memberikan izin untuk menggunakan gambar yang diambil selama pameran dalam tulisan ini. Serta kepada I Wayan Warmada yang telah membuat gambar posisi pendudukan stand Linux, Adang Suhendra (Uni Kassel), dan Hizir (Uni Berlin) yang bersama-sama mengunjungi CEBIT serta mencari informasi untuk tulisan ini.

Penulis : I Made Wiryana, dosen Universitas Gunadarma yang sedang melakukan studi doktoral bidang ilmu komputer di RVS ArbeitsgruppeUniversitas Bielefeld.

 

 

Tinggalkan komentar